Senin, 14 Juni 2010

Asuhan Kebidanan BBLR

Bayi Baru lahir adalah bayi yang mengalami proses kelahiran dan harus menyesuaikan diri dari kehidupan intra uterin ke kehidupan ekstra uterin.
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama kelahiran.
Tujuan Penanganan langsung pada BBL adalah mengetahui derajat vitalitas dan mengukur reaksi bayi terhadap tindakan resusitasi. Derajat vitalitas bayi adalah kemampuan sejumlah fungsi tubuh yang bersifat esensial dan kompleks untuk berlangsungnya kehidupan bayi.

B. Asuhan Langsung Pada Bayi Baru Lahir
1. Menjaga dan mempertahankan suhu tubuh.
Pada waktu bayi lahir, bayi belum mampu mengatur tetap suhu tubuhnya, dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk membuatnya tetap hangat.
a. Mengeringkan bayi secara seksama.
Pastikan bahwa setelah bayi lahir segera dikeringkan sebagai upaya untuk mencegah kehilangan panas akibat evaporasi cairan ketuban pada permukaan tubuh bayi.
b. Selimuti bayi dengan selimut atau kain bersih dan hangat.
Segera setelah mengeringkan tubuh bayi dan memotong tali pusat, ganti handuk atau kain basah. Kemudian selimuti bayi denagn selimut atau kain hangat, kering dan bersih.
c. Menutupi bagian kepala bayi.
Pastikan bagian kepala diselimuti setiap saat. Bagian kepala bayi memiliki luas permukaan yang cukup besar sehingga bayi akan dengan cepat kehilangan panas tubuh jika bagian kepalanya tidak tertutup.
d. Menganjurkan kepada ibu untuk memeluk dan menyusui bayinya.
Memeluk bayi akan membuat bayi tetap hangat dan merupakan upaya pencegahan kehilangan panas yang sangat baik. Anjurkan kepada ibu untuk sesegera mungkin menyusukan bayinya setelah lahir, sebaikya pemberian ASI dimulai dalam waktu satu jam setelah bayi lahir.
Menyusui secara bergantian dari payudara yang satu ke sebelahnya setiap kali menyusui atau hanya satu payudara pada satu kali meyusui, biasanya bayi baru minta makan 2 – 3 jam, pastikan bahwa bayi menysusu paling tidak setiap 4 jam.pastikan bahwa bayi mendapat cukup kolosterum selama 24 jam pertama, ASI pertama ini memberikan zat perlindungan terhadap infeksi dan membantu pengeluaran mekonium, berikan ASI saja sampai bayi berumur 6 bulan.
2. Pemeriksaan Fisik Bayi.
Lakukan pemeriksaan fisik yang lengkap, ketika memeriksa bayi baru lahir, lakukan hal sebagai berikut :
a. Gunakan tempat yang bersih dan hangat untuk pemeriksaan.
b. Cuci tangan sebelum dan setelah pemeriksaan, gunakan sarung tangan dan bertindak lembut pada saat menangani bayi.
c. Lihat, dengar dan rasakan tiao-tiap daerah, dimulai dari kepala dan berlanjut secara sistemik menuju jari kaki.
3. Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vit. K pada bayi baru lahir lakukan hal-hal berikut:
a. Semua bayi baru lahir normal dan cukup bulan perlu diberi Vit. K peroral 1 mg/hari selama tiga hari.
b. Bayi resiko tinggi diberikan Vit. K parenteral dengan dosis 0,5 – 1 ml (IM).
4. Mencegah infeksi
a. Cuci tangan selalu sebelum memegang bayi.
b. Jaga tali pusat bayi agar selalu dalam keadaan bersih dan letakkan popok dibawah tali pusat. Jika tali pusat kotor cuci dengan air bersih dan sabun, jangan memberikan apapun pada pusar.
- Ibu perlu menjaga kebersihan diri dan terutama payudaranya dengan mandi setiap hari.
- Seluruh badan dan tali pusat bayi perlu dibersihkan dengan air bersih, hangat dan sabun setiap hari.
- Jaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi dan pastikan siapapun yang memegang bayi harus mencuci tangannya terlebih dahulu.

DAFTAR PUSTAKA
Prawiharja Sarwono. 1994. Ilmu Kehidupan. Jakarta. Bina Pustaka
Masnjoer, A. Triyati.K, dkk. 2001. Kapita Selekta. Universitas Indonesia. Media Ausculapius.
Saifuddin, AB. Adrian.G.dkk. 2000. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
DOWNLOAD SELENGKAPNYA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Cari Blog Ini

Pengikut