Selasa, 14 September 2010

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN KEKERASAN RESIKO TINGGI TERHADAP ORANG LAIN

Pengertian
Amuk merupakan respon kemarahan yg paling maladaptif yg ditandai dengan perasaan marah dan bermusuhan yg kuat disertai hilangnya kontrol,dimana individu dpt merusak diri sendiri, orang lain maupun lingkungan (Keliat,1991).

Faktor-faktor yang mempengaruhi amuk
Tingkah laku amuk dapat dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.Dalam beberapa teori,faktor ini dibagi 3 pandangan yaitu :

1.Model Teori Importation :
Teori ini mencerminkan kedudukan klien dalam membawa atau mengadopsi nilai-nilai tertentu,sikap,pola tingkah laku kondusif terhadap amuk kedalam situasi pengobatan dan perawatan (Armstrong,1978 dalam wilson,1988).
Faktor-faktor penyebab/mempengaruhi tingkah laku amuk adalah sebagai berikut :
a. Faktor sosial dan kultural
Staus emosi yg rendah,adanya riwayat penganiayaaan pd masa anak- anak,pengalaman hidup dari sub kultur yg mengatasi konflik dng kekerasan,riwayat perilaku kekerasan.
b. Penyakit gangguan mental seperti schizofrenia,gangguan kepribadian,gejala/ sindroma psikotik organik.
c. Mental retardasi
d. Akibat menderita penyakit yg berat atau terminal
e. Demografi:Usia dan jenis kelamin, lelaki muda cenderung meningkat tingkah laku amuk.
f. Seseorang yg putus asa dan tidak berdaya.

2.Model Situasionism
Amuk adalah respon terhadap keunikan,kekuatan dan lingkungan ruamh sakit yg terbatas yg membuat klien merasa tak berharga dan tdk diperlakukan secara manusiawi.Model menggambarkan bagaimana lingkungan dpt mendukung terjadinya kondisi amuk seperti : ruang & kondisi,kesibukan,penempatan klien diunit tersebut,penggunaan waktu,design arsitektur ruangan,pola staf,tingkat kegiatan dan komposisi jumlah klien.

3.Model Interaksi
Model ini menguraikan bagaimana proses interaksi yg terjadi antara klien dan perawat dpt memicu atau menyebabkan terjadinya tingkah laku amuk,Model ini memfokuskan pd 3 elemen tjdnya cetusan amuk yaitu : Provokasi,Expectasi (harapan) dan Konflik.


Proses Terjadinya Amuk
Amuk adalah respon marah terhadap adanya stres,rasa cemas,harga diri rendah,rasa bersalah,putus asa dan ketidak berdayaan.respon ini dpt diekspresikan secara internal maupun eksternal. Secara internal dpt berperilaku yg tdk asertif & merusak diri,sedangkan secara eksternal dpt berupa perilaku destruktif agresif. Adapun respon marah diungkapkan melalui 3 cara Yaitu : Secara verbal,Menekan dan menantang.
Bagan 1. Konsep Marah (Beck,Rawlins,Williams,1986,hal 447 dikutif oleh Keliat, 1991).



Pengkajian
1. Identitas klien
2. Alasan masuk biasanya berperilaku aneh berupa marah-marah tanpa sebab, menya-kiti diri sendiri dan org lain serta merusak lingkungan.
3. Faktor predisposisi
• Riwayat kelahiran dan tumbuh kembang
• Riwayat pendidikan
• Riwayat pekerjaan
• Penggunaan waktu luang
• Hubungan antar manusia
• Tindakan anti sosial
• Penyakit yg pernah diderita
• Riwayat gangguan jiwa dimasa lalu
• Pengobatan sebelumnya
• Kekerasan dl keluarga
• Trauma krn aniaya fisik/tindakan kriminal
4. Apakah ada anggota keluarga yg mengalami gangguan jiwa
5. Apakah ada pengalaman masa lalu yg tdk menyenangkan
6. Bagaimana keadaan fisik klien scr umum (S,N,Tensi,RR,TB,BB Serta keluhan fisik lainnya).
7. Bagaimana Kondisi Psikosoial klien : Genogram keluarga,Konsep diri klien,Hubungan sosial klien,spiritual klien.
8. Bagaimana status mental klien: Penampilan,pembicaraan,aktivitas motorik,alam perasaan, afek,interaksi selama wawancara,persepsi klien,proses pikir,isi pikir, tingkat kesadaran, memori,Tingkat konsentrasi dan berhitung,kemampuan penilaian daya tilik diri.
9. Kemampuan klien memenuhi kebutuhan
10. Kemampuan klien dalam kegiatan kehidupan sehari-hari
11. Kebersihan diri klien
12. Nutrisi klien
13. Tidur/istirahat klien
14. Apakah klien memiliki sistem pendukung
15. Apakah klien menikmati saat bekerja,yg menghsilkan atau hobbi
16. Mekanisme koping adaptif atau tdk
17. Apakah klien memiliki masalah psikososial atau lingkungan
18. Bagaimana pengetahuan klien & klg ttg penyakit jiwa.
Diagnosa Keperawatan
1. Kekerasan resiko tinggi b.d adanya gangguan proses pikir
2. Gangguan sosialisasi b.d hambatan komunikasi verbal
3. Resiko Tinggi melukai orang lain b.d Ketidak mampuan mengontrol diri
4. Koping keluarga inefektif b.d kurangnya kemampuan merawat amuk.
Rencana Keperawatan
1.Kekerasan resiko tinggi b.d adanya gangguan proses pikir
Tujuan Jangka Pendek :
Klien mempertahankan agitasi pada tingkat yg dpt dikendalikan shg tdk menjadi kekerasan pd waktu lain.
Tujuan Jangka Panjang :
Klien tdk membahayakan diri sendiri,org lain dan lingkungan saat dirumah sakit maupun dirumah.
Intervensi
1).Bangun kepercayaan dengan klien
• Jangan mengemukakan alasan,berdebat atau menentang waham
• Yakinkan klien bahwa dia berada dlm keadaan aman & tdk berbahaya
• Jangan tinggalkan klien sendiri
• Sarankan klien u/ mengungkapkan perasaannya
• Tunjukan penerimaan thd kebutuhannya spt membicarakan pengalaman yg memicu timbulnya waham
• Tetap tenang
Rasional
U/ menghindari kecurigaan dan menumbuhkan kepercayaan/keterbukaan
2).Kaji Tingkat ansietas klien
Rasional
Dengan mengenali prilaku ini perawat dpt mengatasi sebelum kekerasan terjadi.
3).Kaji sensori yg menimbulkan keinginan u/ melakukan kekerasan
Rasional
U/ mengetahui ttg perubahan isi pikiran yg menimbulkan perubahan perilaku.
4).Jangan menerima /mengkritik isi pikir klien yg salah
Rasional
Karena akan mengurangi kepercayaan & memunculkan konflik antar klien perawat yg dpt menghambat hubungan terapeutik
5).Pertahankan tingkat rangsang yg rendah pd lingkungan klien
Rasional
Ansietas meningkat pd rangsangan yg tinggi.
6).Singkirkan objek yg berpotensi membahayakan
Rasional
Dlm keadaan dissorientasi klien dpt menggunakan objek ini u/tindakan kekerasan

2.Kerusakan interaksi sosial b.d hambatan komunikasi verbal
Tujuan jangka pendek
Klien mengembangkan hubungan saling percaya dng staf,mengajak interaksi dng staf
Tujuan Jangka Panjang
• Klien dng sukarela mau melakukan aktivitas kelompok bersama klien yg lain & staf
• Klien dpt menahan diri u/ tdk melakukan perilaku egosentris yg menyinggung org lain & tdk mendukung suatu hubungan saat pulang
Intervensi



1).Luangkan waktu u/ berinteraksi dng klien
Rasional
U/ membentuk persepsi klien agar merasa berharga/dihargai
2).Kembangkan hubungan terapeutik melalui kontak yg sering,singkat & menerima
Rasional
Kehadiran,penyampaian & penerimaan menolong meningkatkan harga diri/kepercayaan klien
3).Ajak klien u/ melakukan aktivitas kelompok,berikan klien kesempatan meng-ambil keputusan sendiri u/meninggalkan kelompok.
Rasional
U/memberikan rasa aman scr emosional kepada klien
4).Berikan umpan balik langsung dari interaksi yg telah dilakukan klien dng org lain
Rasional
U/ mengubah perilaku klien kearah positif.
5).Ajarkan tehnik asertif & cara berespon serta ketrampilan dlm melakukan hubung an dng org lain
Rasional
Pengetahuan ttg tehnik asertif dpt meningkatkan hubungan klien dng org lain







DAFTAR PUSTAKA


Carpenito, Lynda Juall, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Alih Bahasa : Yasmin Asih, Edisi 6, EGC, Jakarta, 1998

Keliat, B. A., Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa, EGC, Jakarta, 1999

Rawlins, R.P. & Patricia Evans Heacock, Clinical Manual of Psychiatric Nursing, 2 nd Edition, Mosby Year Book, St. Louis, 1993

Stuart, G.W. & Michele T. Laraia, Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 6 th Edition, Mosby Company, St. Louis, 1998

Towsend, Mary C., Buku Saku Diagnosa Keperawatan Psikiatri Untuk Pembuatan Rencana Keperawatan,

Alih Bahasa : Novy Helena C.D., Edisi 3, EGC, Jakarta, 1998\

Stuart, G. W. & Sandra J. Sundeen, Principles and Practice of Psychiatric Nursing, 1 st Edition, Mosby Company, St. Louis, 1995

Tidak ada komentar:

Posting Komentar


Cari Blog Ini

Pengikut